Anda pasti pernah diberi sebuah pelajaran Fisika tentang Resonansi,
ketika beberapa garputala di jejerkan, dan yg satu dipukul, maka
garputala yg sama frequensi nya akan ikut bergetar, dan yang lain akan
tetap diam saja. Itu terjadi karena benda tersebut memiliki frequensi yg
sama, maka ia akan ikut bergetar.
Bagaimana hubungannya dengan kehidupan?
Dalam
kehidupan, tentu akan sangat komplek dan rumit. Perlu kita sadari bahwa
didalam diri kita ada sebuah garputala yg setiap saat menggetarkan
frequensi secara terus menerus, kita sendiri yg menggetarkannya, pikiran
kita, perbuatan kita, tuturkata kita, apa yg kita lakukan akan
menimbulkan getaran, dan getaran itu akan terus menyebar sekuat apa kita
menghendakinya. Dan ketika getaran itu menyebar di alam semesata, dia
akan mencari apa yg sama frequensinya dengan kita, dan mengembalikannya
pada kita, sama seperti garputala dalam lab fisika, yg bergetar pun yg
sama dengan frequensi yg digetarkan.
Dalam teori Resonansi, dalam buku the scret diulas bahwa Pikiran
kita mempunyai peran penting dalam hal menarik resonansi, disana di
contohkan jika anda menginginkan sesuatu maka Tulislah. setelah itu
yakinlah bahwa anda dapat mewujudkannya, dan pikirkanlah berulang2 apa
yg anda inginkan. Dalam proses disana dicontohkan bahwa ketika kita
menginginkan sesuatu maka kita harus meyakini, dan mengulang ulang apa
yg kita inginkan dalam pikiran kita, mengulang itu ditujukan agar
getaran yg diluncurkan semakin kuat.
Perbuatan,
sebuah tindakan yg kitalakukan dan mengakibatkan ekses pada lingkungan
baik itu negatif atau positif, semua berbalik pada kita, kalo kita
menginginkan hidup tanpa Hutang, jangan sekali2 bicara tentang hutang.
kalo kita tidak ingin di sakiti jangan menyakiti, itu gambaran dasar
sebuah timbal balik. Perbuatan yg kita lakukan sama persis seperti
pikiran kita, setiap langkahnya akan ada ekses dan getaran yg
dipancarkan, maka berhati2lah dalam bertindak dan berpikir, mungkin
tidak sekarang anda mendapatkan apa yg anda getarkan, tapi getaran itu
pasti akan menarik apa yg sama dan mengembalikan nya pada anda, cepat
dan lambatnya suatu proses tergantung kuat dan lemahnya getaran yg anda
pancarkan.
Berbicara pun harus baik, kalo
kita mengambil pelajaran sebuah laba-laba, coba perhatikan sarang
laba-laba, begitu indah kalo kita lihat setiap kotak nya tersusun sama
persis satu sama lain, apakah anda tau sarang laba-laba dapat menjerat
sesuatu yg sangat besar, kupu-kupu pun tak kan bisa berkutik jika terkna
sarang laba-laba,taukah anda sarang laba-laba yang begitu kuat dan rapi
dikeluarkan dari mulut sang laba-laba. Ada sebuah pelajaran dari sebuah
laba-laba, ketika kita berbicara baik, sopan, ibarat sarang laba-laba
yg dibuat dari mulut sang laba-laba, begitu kuat, bentuknya indah,
sangat rapi. Sama seperti ucapan kita, jika yg kita ucapkan baik, sopan,
tidak mencela, ibarat sarang laba-laba, resonansi yg kita buat akan
baik, akan kuat, dan begitu indah getarannya, tak ada getaran yg
menggangu, dan itu pun akan berbalik pada kita. jika itu baik, sopan,
maka kita akan mendapatkan kekuatan resonansi dari perkataan kita
sendiri. perkataan kita akan menguatkan dan membentuk vibrasi yg hebat.
Setelah
kita paham bagaimana resonansi bekerja, seharusnya kita cermat dengan
apa yg kita lakukan, apa yg kita dengarkan, apa yg kita lihat, apa yg
kita baca. Dalam penelitian Dr.Masaru Emoto dari jepang (Bukunya:The Truth Power
Of Water) kita tau bahwa air pun dapat kita ajak berkomunikasi, air pun
tau apa yg kita ucapkan, apa yg kita perdengarkan untuk air itu, ketika
yg kita ucapkan baik, Air akan menjadi baik, ketika apa yg kita ucapkan
Buruk Air pun akan kacau susunannya. Dalam tubuh kita tersusun dari 70%
air, nah bagaimana kalo kita memperdengarkan sesuatu yg kurang baik
pada tubuh kita, Kita membaca sesuatu yg buruk, melihat sesuatu yg buruk
juga, bagaimana wujud air dalam diri kita?
Semoga menjadi pemikiran rekan2 semua dan kususnya bagi diri saya sendiri.
Post a Comment